Minggu, 21 Desember 2008

Kancil vs. Kura-Kura (1)


Titik embun pagi hari
menetes, membangunkan tidur si kancil yang lincah dan cerdik.
Semangat kembali berkobar seiring sinar mentari yang menghangatkan pagi
Kancilpun kembali beraksi...
Apa ya ulah kancil kali ini???
Kancil tengok kanan, tengok kiri mencari apa yang bisa dikerjain?.
Akhirnya dia bertemu kura kura.
Kancilpun berfikir, kira-kira apa ya yang bisa mengelahkan si kura-kura?Akhirnya kancil berkata,”Hai kura kura, maukah engkau lomba lari cepat denganku?”
“Baiklah kalau begitu,” kata kura-kura menyambut ajakan si kancil dengan tenang.
Dengan semangat, kancil bergumam dalam hati, "aku yakin pasti menang".
Adik-adik tahu bukan, bagaimana kura kura berjalan? Lambaaat banget
Akhirnya perlombaanpun dimulai.
Kancil dengan gesit melompat dan berlari jauh meninggalkan kura kura
Beberapa saat kemudian, kancil menoleh ke belakang dan kura kura sudah tak terlihat lagi.
“Wah, pasti aku menang, mana mungkin kura kura sanggup mengalahkanku,”Kata si kancil.
Di saat itu pulalah kancil memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon yang rindang.
Namun, karena sejuknya udara di tempat itu, akhirnya kancil mengantuk dan tertidur pulas
Nah, apa yang terjadi???
Kancilpun tak tau kalau kura kura telah melewatinya
Kura-kura walau pelan tapi terus berjalan tanpa henti.
Dia sangat yakin akan sampai ke tujuan.
Akhirnya kura kura lebih dulu sampai ke tempat tujuan daripada kancil.
Kura kura yang menang lho adik-adik.
Kancilpun sangat menyesalkarena dia lengah dan bersantai santai ketika merasa menang
Nah, adik-adik, apa pelajaran yang dapat diambil?
Apabila belajar di sekolah atau nanti kalau sudah bekerja jangan bermalas-malasan.
Teruslah berjuang, pasti adik-adik menjadi pemenang.
Walau cerdik, pintar, lincah
Namun kalau setengah-setengahHasilnya tidak akan menyenangkan.

Bersambung...

Jumat, 02 Mei 2008

Lebah Madu




Alkisah ada seorang anak kecil berjalan-jalan di kampung halamannya di daerah pegunungan
Ia bertemu dengan seorang pendongeng setengah baya, dan berceritalah ia tentang lebah madu.

Wahai anak kecil, tahukah engkau apa yang ada di pohon itu?
Tahu pakde, itukan sarang lebah.

Betul anak kecil.

Nah, coba perhatikan apa yang sedang dilakukan oleh pemuda di sana.
Dia mencoba mengganggu keberadaan mereka.

Nah tuh lihat... dia dikejar gerombolan lebah.
Itulah yang terjadi bila lebah diganggu anak kecil.

Lebah itu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bisa kita ambil contoh kebaikan dari mereka.
Lebah adalah ibarat sebuah negara yang menjalankan fungsinya.
Mereka rela menjalankan tugas masing-masing dengan ikhlas wahai anak kecil.
Ada yang bertugas mencari madu, ada yang tugasnya bertelur, ada yang merawat sarang, ada pula yang bertugas sebagai pelindung/ kayak tentara/ satuan keamanan.

Mereka tidak saling tuding, tidak saling menjatuhkan seperti yang terjadi di negara kita saat ini.

Dengan kekompakan lebah, mereka mampu menghasilkan madu yang enak rasanya. Itu artinya mereka bisa membawa kebaikan terhadap makhluk lain, seperti manusia. Orang sakit yang ternyata mampu disembuhkan dengan terapi madu.

Wahai anak kecil,
jika engkau nanti kembali ke tempat tinggalmu,
tolong sebarkan cerita ini.
Jika manusia bisa saling memahami dan menjalankan amanah masing-masing dengan ikhlash, bisa kompak dan bersatu dalam membangun bangsa ini. Tentu MANIS rasanya bagai madu.
Salam dari kami penjaga hutan ini.
Pakde dan Lebah Madu.

Selasa, 29 April 2008

Becak Ngebut

Ahmad,
demikian orang memanggilnya.
anaknya pendiam, enggak banyak ngomong.
Walau begitu dia senantiasa tersenyum kepada setiap orang yang ditemui.


Gedubrakk.....
Suara apaan tuh???
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun
Ternyata si tukang becak nabrak si Ahmad.

Wah kamu kalau jalan liat-liat donk!!!
Emang buta ya!!!
Dasar anak nakal!!
Kata bapak tukang becak penuh emosi.

Maaf pak, jangan marah ya...

Enggak marah gimana? Roda becakku rusak tuh!! ganti donk!!

Iya pak iya, tapi jangan marah ya?? Dengan penuh kesabaran si Ahmad meladeni si tukang becak tadi.
Pak... sabar ya, orang sabar akan disayang Allah SWT.

Pak, seandainya saya diperbolehkan marah sama Allah, tentu saya akan jauh lebih marah dari bapak.

Lho, kan kamu yang merusak becak saya? Kata tukang becak.

Pak, bapak bisa lihat jari saya hilang satu masih nyantol di roda becak bapak. Apa bapak bisa menggantinya juga??

Dengan penuh rasa bersalah, bapak tukang becak akhirnya minta maaf.
Ternyata kamu jauh lebih baik dan lebih sabar dariku nak...
Maafkan bapak, selaku orang tua malah tidak memberi contoh yang baik.

Laa Takdhob, Laa Takdhob Walakal Jannah
Jangan marah, Jangan marah, dan bagimu surga.

Duhai Ibu


Ibu...
Hu.. huu...

Suara isak tangis menggetarkan hati setiap insan.
Betapa tidak?
Dini hari, dikala hawa dingin menusuk, dikala jiwa khusuk..
Terdengar tangis pilu dari seorang anak.

Imron,
seorang anak yang rajin bersujud di hadapan Allah SWT ketika setiap orang terlelap tidur.
Ia adalah sosok anak yang terdidik semenjak kecil untuk tidak melewatkan ibadah tahajud disamping sholat wajibnya.

Dikala itu, dia teringat betapa mulianya sang Ibu dengan penuh kesabarannya mengasuh dirinya, menghidupi dirinya sejak ayahnya meninggal dikala usianya 5 tahun.

Namun, apa yang mampu aku perbuat buat ibuku?

Kalau kita sadar betapa besar kasih sayang seorang ibu, pasti takkan sanggup kita mengatakan ah.. uh.. apalagi kata-kata yang menyakitkan jiwa ibu kita.
Sebagaimana Imron, si kecil berjiwa besar.
Selanjutnya terserah anda,

Apa anda akan menyia-nyiakan kesempatan berbakti pada Ibu, selagi jiwanya masih di dunia??
Selanjutnya terserah anda...
terserah....

Saran saya: Enggak perlu berbakti kalau ingin mengunjungi NERAKA.

Cerita Kancil

Gedebak gedebuk
Bunyi dua tenaga besar yang sedang berkelahi.
Apa itu ya? "Gumam Kancil"

Wuih ternyata Si Gori (Gorila) dan Si Mau(Harimau) berebut lahan.

Kancil berfikir sejenak untuk melerai keduanya.
Hmm...

Hey kalian!!
Mau adu tenaga ya?

Mereka berdua tetap berkelahi, nggak mau ndengerin kancil...

Namun, cerdik juga si kancil...

Diledeklah keduanya
"Mentang mentang badan Gede, mau pamer ya!!!"
Akhirnya mereka pindah kemarahannya ke kancil.
Apa kau bilang???
"Whoey, tunggu dulu ,"kata kancil. Jangan marah... sabaaaar...

Kancil mulai beraksi menunjukkan kecerdikannya.

Sebenarnya ada yang lebih berkuasa di daerah ini?
Siapa???

Dengan mantab kancil menjawab "Allah SWT."
Sesungguhnya Dia-lah penguasa alam ini.

Mana buktinya???
Kalau nggak percaya lawan aja utusan-Nya, yang menjaga daerah ini.. Tuh coba aja pukul benda bulat di atas pohon itu..

Dengan semangat, kedua binatang besar tersebut segera mendekat dan memukul benda yang dimaksud kancil.
Blug!! Nguuuuuuung... nguuuuung.....
Lebah hutan menyambar-nyambar keduanya

Aduh... Atauw... Lariiiiiiiii

Kedua binatang besar tersebut akhirnya menyerah dan menceburkan diri dan menyadari bahwa di atas langit masih ada langit....
Hanya Allah yang berhak menguasai alam ini.

Sholat Subuh

Kreeek...
Bunyi dipan khas jawa mengeluarkan bunyi syahdu.
Gembul Banguuuun!!!
Apaan sih?? kan masih pagi??
Udah adzan tuh... Ntar sendiri lagi tuh pak imam.
Iya bu, Gembul bangun kok..

Byuurrrr
Gembul mulai wudzu, kemudian bergegas pergi ke Masjid.
Ternyata benar kata ibu,
Hanya Gembul dan pak Imam yang Jama'ah sholat subuh di Masjid.
Yach.. seperti inilah wajah kita saat ini...
Kapankah teman-temanku mau menemaniku Jama'ah Subuh ya? "Gumam Gembul"

Gembul adalah contoh anak yang sholih, walau kadang harus dipaksa bangun oleh ibunya untuk sholat Subuh Berjama'ah.
Apakah kita akan biarkan Gembul dan pak Imam sendiri yang dapat pahala lebih baik dari Dunia dan Seisinya?
Yuk kita berbondong-bondong mengisi Masjid.
Sayang sungguh di sayang udah dibangun megah-megah kagak dimakmurkan.
Ingat lho, bahwa salah satu ciri orang munafik adalah susah untuk sholat Subuh berjama'ah di Masjid.
Nah loe...