Selasa, 29 April 2008

Becak Ngebut

Ahmad,
demikian orang memanggilnya.
anaknya pendiam, enggak banyak ngomong.
Walau begitu dia senantiasa tersenyum kepada setiap orang yang ditemui.


Gedubrakk.....
Suara apaan tuh???
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun
Ternyata si tukang becak nabrak si Ahmad.

Wah kamu kalau jalan liat-liat donk!!!
Emang buta ya!!!
Dasar anak nakal!!
Kata bapak tukang becak penuh emosi.

Maaf pak, jangan marah ya...

Enggak marah gimana? Roda becakku rusak tuh!! ganti donk!!

Iya pak iya, tapi jangan marah ya?? Dengan penuh kesabaran si Ahmad meladeni si tukang becak tadi.
Pak... sabar ya, orang sabar akan disayang Allah SWT.

Pak, seandainya saya diperbolehkan marah sama Allah, tentu saya akan jauh lebih marah dari bapak.

Lho, kan kamu yang merusak becak saya? Kata tukang becak.

Pak, bapak bisa lihat jari saya hilang satu masih nyantol di roda becak bapak. Apa bapak bisa menggantinya juga??

Dengan penuh rasa bersalah, bapak tukang becak akhirnya minta maaf.
Ternyata kamu jauh lebih baik dan lebih sabar dariku nak...
Maafkan bapak, selaku orang tua malah tidak memberi contoh yang baik.

Laa Takdhob, Laa Takdhob Walakal Jannah
Jangan marah, Jangan marah, dan bagimu surga.

Tidak ada komentar: