Selasa, 29 April 2008

Duhai Ibu


Ibu...
Hu.. huu...

Suara isak tangis menggetarkan hati setiap insan.
Betapa tidak?
Dini hari, dikala hawa dingin menusuk, dikala jiwa khusuk..
Terdengar tangis pilu dari seorang anak.

Imron,
seorang anak yang rajin bersujud di hadapan Allah SWT ketika setiap orang terlelap tidur.
Ia adalah sosok anak yang terdidik semenjak kecil untuk tidak melewatkan ibadah tahajud disamping sholat wajibnya.

Dikala itu, dia teringat betapa mulianya sang Ibu dengan penuh kesabarannya mengasuh dirinya, menghidupi dirinya sejak ayahnya meninggal dikala usianya 5 tahun.

Namun, apa yang mampu aku perbuat buat ibuku?

Kalau kita sadar betapa besar kasih sayang seorang ibu, pasti takkan sanggup kita mengatakan ah.. uh.. apalagi kata-kata yang menyakitkan jiwa ibu kita.
Sebagaimana Imron, si kecil berjiwa besar.
Selanjutnya terserah anda,

Apa anda akan menyia-nyiakan kesempatan berbakti pada Ibu, selagi jiwanya masih di dunia??
Selanjutnya terserah anda...
terserah....

Saran saya: Enggak perlu berbakti kalau ingin mengunjungi NERAKA.

Tidak ada komentar: